Berikut
ini hanya sedikit mengulas mengenai aki ( battery ) dan sistem
pengisiannya.
Pengetahuan
ini semoga menjadikan kita untuk lebih dekat mengenal tentang aki dan sistem
pengisiannya.
Aki ( Battery )
Pada
dasarnya, semua aki bekerja dengan mengubah energi kimia menjadi energi
listrik.
Selain
bekerja sebagai sumber listrik, aki juga bekerja sebagai equalizer listrik,
yang berarti tegangan yang berlebihan akan diserap oleh aki sehingga tidak
merusak sistem kelistrikan pada umumnya.
Reaksi
kimia
Pada
saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion
hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif
(S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom
timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron.
Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2),
mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul
air (H2O).
Dari
proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi
positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi
negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut.
Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai
berikut :
Pb02
+ Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20
Di
atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging).
Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya
menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk
pemakaian praktis.
Sementara
proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak
dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki
dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang
arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini,
tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng
negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam
sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada
lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah :
2PbS04
+ 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02
Ampere
Hour ( AH )
Pada
aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan
kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki
dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere
selama 1 jam atau 1 Ampere selama 45 jam.
Menghemat
aki
Rata - rata umur Aki kurang lebih satu sampai dua tahun.
Ada
beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperpanjang umur aki, mengingat
harganya cukup mahal.
- Saat mobil atau motor diparkir lama, lepaskan salah satu kabel pada kutub aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir.
- Tidak menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan.
- Perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan air aki harus diperhatikan.
Sistem Pengisian ( Charging System )
Fungsi
Fungsi dari system ini adalah untuk mengisi
arus ke Aki dan mensupply arus listrik ketika kendaraan sedang digunakan. Jadi
ketika kendaraan sedang digunakan , fungsi aki digantikan oleh system ini. Di
dalam system ini komponen utamanya adalah alternator ( orang bilang dynamo ampere
).
Berikut adalah diagram untuk system pengisian
pada mobil
diagram sistem pengisian |
Cara Kerja
Sedikit tentang cara kerja :
Ketika kunci kontak ON , arus
dari Battery mengalir melalui Fuse 10A menuju Lampu Indikator Pengisian
kemudian ke terminal 3 Alternator terus ke Ground. Pada kondisi ini Lampu
Indikator menyala.
Pada kondisi ini pula , arus
mengalir dari Battery ke terminal 4 Alternator. Di dalam Alternator terjadi
proses kemagnetan pada kumparannya.
Ketika kunci kontak distarter , Alternator mulai menghasilkan arus pada
terminal 1 dan 3 . Karena tegangan pada terminal 3 sama dengan tegangan Battery
, Lampu Indikator Pengisian padam ( tidak ada beda tegangan ). Begitu pula ketika kendaraan mulai hidup.
Di dalam Alternator terdapat
voltage regulator. Berfungsi mengatur besar kecilnya arus dan tegangan yang
dihasilkan oleh Alternator.
Tegangan yang dihasilkan oleh Alternator ini berkisar antara 12,9 sampai 14,5 Volt. Di luar itu , system pengisian tidak normal ( diindikasikan dengan menyalanya Lampu Indikator Pengisian ).
Pengukuran Sistem Pengisian
Berikut besarnya hasil pengukuran tegangan pada terminal positive
dan negative Batteray
Kunci kontak OFF ( 12,3 Volt )
Kunci kontak ON ( 11,95 – 12,3
Volt )
Saat starter ( 9,3 Volt . hasil
pengukuran di bawah 9,3 Volt menandakan
gejala Baterry soak )
Saat mesin hidup ( 12,9 – 14,5
Volt . di bawah 12,9 Volt = under charge dan sebaliknya )
Tips merawat Alternator
Alternator bisa dikatakan
komponen yang free maintenance.
Jaga kekencangan terminal Battery
dan Alternator ( jika kendor pengisian tidak maksimal ).
Jangan menyiram ruang mesin
dengan air ( bisa menyebabkan rangkaian short ).
Sekian dan semoga bermanfaat.
Test
ReplyDeletesangat lengkap makasih ya kak
ReplyDeletemobil truk indonesia