Wednesday, June 05, 2013

Tertawakan Tangisan


.....

Saya pernah merasa sebagai orang yang paling menderita. Tapi ketika saya membaca koran, saya menemukan ada orang yang lebih menderita.
Begitu juga ketika saya merasa bahagia, saya pun merasa orang yang paling bahagia.
Tapi begitu saya berkunjung ke rumah sahabat saya, saya menemukan ada orang yang lebih bahagia dari pada saya.

Kini saya mengerti, ternyata bahagia itu tidak perlu dicari dan derita tidak perlu saya hindari.

......

Saya sebenarnya menertawakan semua tangisan- tangisan yang selama ini saya alami.
Jika saya mengeluh dan meratapi semua derita yang saya alami, toh sama saja saya tetap begini.

Tangisan tidak bisa mengubah keadaan, apalagi mengubah dunia. Saya mungkin sudah gila.

Setiap hari saya melihat orang -orang keluar rumah, meninggalkan anak istrinya demi mencari nafkah.
Semua kepala yang melintas dan berlalu lalang di jalan raya selalu berpikir bagaimana mendapatkan uang , kehormatan , pujian dan entah apa lagi.

Bukankah itu lucu?

Bukankah semua itu palsu dan semu dalam hidup ini?
Bukankah yang paling nyata dan sejati hanya Allah semata?
Mengapa kita masih mencari yang semu dengan cara menginjak - injak yang sejati?

Dunia ini sudah terbalik dan saya pun tertawa..... 


dari sebuah halaman di majalah Hidayah edisi 142 Juni 2013

0 comments

Post a Comment