Hati - hati ketika bayi Anda mengalami belekan.
Ini adalah pengalaman saya mungkin bisa dijadikan pelajaran buat Anda semua. Ceritanya begini. Pada tanggal 22 Februari 2012 jam 16:00 wib, si Ibu mengalami pecah ketuban. Langsung saja dibawa ke Bidan. Setelah bernegosiasi dengan Bidan tersebut disepakati untuk dilakukan Induksi ( dipancing dengan menggunakan infus ). Jam 23:00 WIB sang bayi terlahir. Proses kelahiran anak saya yang kedua ini berjalan normal. Pada keesokan harinya ( 23 Februari 2012 ) saya melihat mata sebelah kanan anak saya belekan, tapi matanya tidak merah. Saya pikir mungkin masih ada kotoran. Kira - kira jam 16:00 WIB kami pulang ke rumah. Iba saya melihat mata anak saya. Yang saya lakukan hanya membersihkan si belekan tersebut. Pada hari ke-enam saya bawa si Bayi ke Bidan untuk periksa mata sekaligus imunisasi. Di bidan saya tanya kenapa mata bayi saya ? Dijawab " Ga apa - apa ". dari Bidan dikasih salep mata. Saya coba cari di Internet , ada yang suruh dipijit dan masih banyak lagi. Sampai hari ke 18 belekannya belum juga sembuh. Saya berencana untk membawanya ke Dokter Anak tapi masih urung. Selang berapa hari Ibu saya datang dari kampung. Ketika melihat mata bayi saya disuruhnya tiap pagi dikasih ludah basi ( ludah yang pertama ketika bangun tidur dan belum memasukkan apa - apa ke dalam mulut ). Ga lama ( 3 harian ) Alkhamdulillah , belekan pada mata bayi saya berangsur sembuh. Saya sarankan kepada Anda semua, jangan buru - buru memberi obat pada bayi. Terutama organ vitalnya. Mungkin lebih enaknya minta saran kepada Dokter Spesialis Anak. Dokter yang baik biasanya tidak memberikan obat sembarangan kepada bayi ( apalagi umurnya belum ada sebulan ).
========================================================================
Berikut yang saya dapatkan dari Internet :
Belekan pada bayi belum tentu merupakan hal yang serius, namun untuk amannya kita harus selalu waspada.
Untuk belekan yang ‘normal’, umumnya terjadi pada waktu
bangun tidur. Hal ini wajar karena ‘belek’ memang adalah kotoran mata
yang biasa dikeluarkan saat tidur, sehingga saat bangun terkumpul di
ujung atau daerah bulu mata. Untuk mengatasi hal ini pada bayi/anak
cukup menggunakan kapas yang telah dibasahi air matang dan dibersihkan
dari arah dalam ke luar (arah area mata yg dekat hidung ke arah area
mata yg dekat pipi).
Namun ‘belekan’ bisa saja menjadi abnormal apabila terjadi juga diluar dari waktu bangun tidur dan disertai gejala lain
Belekan’ abnormal pada bayi bisa disebabkan oleh:
1. Penyumbatan saluran air mata
Umumnya 90% bayi ketika lahir sudah mengalami pembukaan
katub pada saluran air matanya. Namun 10% bayi masih mengalami katub
yang masih menutup pada saluran air mata yang menghubungkan antara
kantung air mata dan rongga hidung.
Seperti diketahui, air mata diproduksi oleh kelenjar air
mata yang berada di sekitar kelopak mata bagian dalam. Namun karena
adanya sumbatan ini, air mata tersebut tak bisa dialirkan ke rongga
hidung. Lama-kelamaan, genangan air mata pada saluran yang buntu ini
dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Gejalanya adalah mata selalu
berair dan banyak beleknya terutama pada pagi hari.
Lantaran itulah, bayi yang dengan kelainan anantomis ini
akan sering mengalami infeksi/peradangan yang pada akhirnya memunculkan
belekan terus-menerus. Mata bayi juga akan selalu berair seperti sedang
menangis.
Untuk mengatasi hal ini langkah yang harus dilakukan ialah :
a. Membersihkan ‘belek’ sesering mungkin dengan kapas yang
telah dibasahi dengan air matang dan dibersihkan dengan cara mengusap
dengan kapas basah tersebut dari ujung mata yang dekat hidung ke ujung
mata sebelah luar. Hal ini dilakukan sesering mungkin, dengan
berhati-hati.
b. Dilakukan masase atau pemijatan secara teratur (sekitar 3-4 kali sehari).
pemijatan dilakukan dengan jari telunjuk ibu (pengasuh) di daerah pinggir mata bagian dalam dekat hidung ke arah bawah. Dalam satu kali sesi pemijatan, dilakukan sekitar 10-15 kali. Sebelumnya jari telunjuk pemijat dilumasi dengan baby oil dulu sehingga tidak ‘kasar’ pada kulit bayi. Dengan dilakukan masase ini, diharapkan terjadi pembukaan katub atau saluran yang tersumbat tadi.
Pemijatan ini disamping memberikan tekanan hidrostatik untuk membuka sumbatan juga berperan menjaga agar kantong air mata tetap dalam keadaan kosong sehingga memperkecil kesempatan berkembangnya kuman penyebab infeksi.
pemijatan dilakukan dengan jari telunjuk ibu (pengasuh) di daerah pinggir mata bagian dalam dekat hidung ke arah bawah. Dalam satu kali sesi pemijatan, dilakukan sekitar 10-15 kali. Sebelumnya jari telunjuk pemijat dilumasi dengan baby oil dulu sehingga tidak ‘kasar’ pada kulit bayi. Dengan dilakukan masase ini, diharapkan terjadi pembukaan katub atau saluran yang tersumbat tadi.
Pemijatan ini disamping memberikan tekanan hidrostatik untuk membuka sumbatan juga berperan menjaga agar kantong air mata tetap dalam keadaan kosong sehingga memperkecil kesempatan berkembangnya kuman penyebab infeksi.
c. Apabila sudah terlanjur terjadi infeksi, yang ditandai
dengan mata merah meradang dan ‘belekan’ yang berwarna kekuningan
/kehijauan, maka segeralah untuk mencari pertolongan pada Spesialis Mata
terdekat agar diberikan obat tetes antibiotika untuk mematikan kuman
yang kemungkinan bersarang pada saluran air mata yang buntu.
Biasanya dengan berjalannya waktu dan rajin di-masase (serta
pembersihan ‘kotoran’ mata), maka saluran air mata ini akan ‘terbuka’
spontan pada saat anak menjelang usia 6 bulan.
Apabila sesudah usia 1 tahun, saluran air mata masih belum
bisa membuka secara spontan, maka dokter spesialis mata akan membantu
melakukan tindakan untuk membuka saluran air mata tersebut.
2. Penyebab lain dari ‘belekan’ yang abnormal pada bayi
ialah sebagai akibat infeksi selaput mata bayi baru lahir yang didapat
saat bayi keluar dari jalan lahir. Bayi akan menunjukkan gejala mata
merah, bengkak dan banyak belekan. Penyebabnya dapat berupa iritasi
kimia, bakteri, klamidia dan kadang-kadang virus herpes simplek. Hampir
setiap bakteri patogen dapat menyebabkan peradangan ini.
Gejalanya dapat berupa kedua kelopak mata lengket, penuh belekan bahkan pada infeksi karena kuman tertentu sampai keluar nanah.
Pengobatan:
Dalam kasus ‘belekan’ abnormal pada neonatus (bayi baru
lahir), pemberian antibiotika yang cocok oleh dokter spesialis mata
adalah satu-satunya upaya pengobatan. Disamping itu perawatan juga
penting, seperti membersihkan belek sesering mungkin dan setiap sebelum
memberikan obat tetes/salep mata.
( http://mommiesdaily.com/2010/12/07/belekan-pada-mata-bayi/ )
( http://mommiesdaily.com/2010/12/07/belekan-pada-mata-bayi/ )
========================================================================
Yang menjadi pertanyaan dan misteri buat
saya " Segitu manjurnyakah si Ludah Basi tersebut ? ". Yang selalu saya
pegang adalah " Segala penyakit itu ada Obatnya dan yang memberikan
kesembuhan hanyalah ALLAH SWT ".
Sekian dari saya dan semoga bermanfaat.
Pada saat bidan kasih salep mata, di pakai tidak salepnya?!kasusnya sama dengan anak saya sekarang. Ketika k dokter diberikan resep salep, waktu itu dokter menganjurkan, 5 hari setlah d berikan salep, sembuh atau tidak, harap kembali lagi kontrol. 5 hri tidak smbuh, saya dtg lagi k dktr, dokter menstop salepnya dan menganjurkan untuk d lap kapas dengan air hangat. Mata bayi saya memang tidak merah. Dan sudah 2 hari ini (18hari belekan) saya lakukan "ludah basi" alhamdulillah beleknya berkurang. Semoga sesering mungkin, bsa sembuh. Amin
ReplyDeleteCara mrnggunakan ludahnya gimana kak.. Di jilat apa menggunakan jari?
ReplyDeleteMantap ludah basi seorang ibu
ReplyDelete