Sunday, May 06, 2012

Lagi Ngangsu neng Sumur ( Jelok )

Di daerah saya , Gunung Kidul DIY yang cukup tandus , susah untuk mendapatkan air. Tapi sekarang keadaan sudah sedikit bergeser. Hampir setiap rumah mempunyai bak penampung air, biarpun ada isinya jika musim hujan tiba. Kadang ada pula yang membeli air dari mobil penjual air ( tangki - tangki ). Ada proyek membendung air di kali ( sungai ) juga tidak bertahan lama ( maklum pada ga sabaran mengelola ).

Kebiasaan ngangsu ( mengambil air dengan tong ke sumur ) masih berlangsung. Untuk kebutuhan air minum . orang di kampung saya masih fanatik untuk meminum air dari sumur. Jadi kebiasaan ngangsu ini masih berlangsung. Di kampung saya yang namanya sumur itu ga ada, jadi harus ke kampung sebelah ( Jelok ) yang jaraknya cukup jauh ( sekitar 5 km ). Sumur di kampung sebelah itu mencapai kedalaman hampir 20 meter. Setelah ditimba , air dimasukkan ke tong ( di kampung dinamakan blek ) sampai penuh. Kadang orang yang ngangsu mengisi bak air lalu dipakainya untuk mandi ( tapi rumah juga gobyos lagi ). Membawa air dengan kapasitas 20 liter ( per jrigen ) cukup menguras tenaga, tapi apa boleh buat. Maka , bagi kita generasi penerus selalu diwanti - wanti agar tetap menjaga lingkungan , sehingga sumber air bersih tettap terpelihara.

Mari selalu jaga kelangsungan hidup dengan lebih bijak !

Salam.

0 comments

Post a Comment